Kategori
Daily Devotional

Kristen Tanpa Pertobatan

Perikop ini menjelaskan kepada kita bahwa dimana Yesus pada saat itu Ia sedang berada di Kapernaum, Ia membayar pajak untuk Bait Allah, saat sedang berada di Kapernaum, Murid-Nya Bertanya kepada Yesus, siapa kah yang terbesar dalam kerajaan Sorga?


Kenapa murid-Nya menanyakan hal itu kepada Yesus, Karena murid-muridNya adalah orang yang paling dekat kepada Yesus dan pemikiran mereka sudah pastinya mereka adalah orang yang mendapat bagian dari Kerajaan  sorga itu, tetapi Yesus tidak langsung menjawab apa yang Murid-Nya tanya kan itu, tetapi Dia menggunakan Perumpamaan seorang anak kecil, kenapa Yesus memilih menggunakan anak kecil dalam perumpamaan Nya itu?


karena jika konteks kita pada saat ini, anak kecil memiliki sikap kerendahan hati dan kepolosan Rohaninya, dan dia selalu bergantung dengan orang Tua nya, dengan demikian Yesus menjadikan anak kecil tersebut sebagai perumpamaan kepada muridNya jika ingin masuk kedalam kerajaan Surga harus memiliki sikap seperti anak Kecil itu.


Apa yang harus kita lakukan jika kita ingin masuk kerjaan surga menurut konteks ini?

1. kita harus mengalami Pertobatan secara Pribadi (ayt. 3)
Mengapa kita harus mengalami pertobatan secara pribadi?
Supaya kita dapat menerima kerjaan sorga yang Tuhan sediakan bagi kita yang percaya sungguh-sungguh kepadaNya,kita juga harus menjadi anak kecil yang dijelaskan pada ayat 1, memilki kemauan untuk bertobat secara sungguh kepada Tuhan agar kita mendapatkan bagian kerajaan sorga Yesus Kristus.


2. Harus Merendahkan Diri (ayt 4)
Seperti anak kecil yang dijelaskan di pasal ini,
dia memiliki kerendahan hati dan kepolosan Rohani yang sangat jarang dimiliki oleh orang dewasa saat ini, jadi jika kita ingin masuk kedalam kerajaan Sorga, kita harus memiliki sifat kerendahan hati yang dimiliki oleh seorang anak kecil tersebut, jangan merasa kita sudah berhasil, sudah sukses, sudah hebat, lalu kita sombong! Tidak ada yang perlu di sombong kan dalam kehidupan ini, jika Tuhan sudah bertindak kamu sukses pun dapat dibuat menjadi gagal.


Jadi dalam kehidupan kita saat ini janganlah kita hanya menjadi Kristen abal” saja atau hanya asal percaya saja tanpa yang ada namanya Pertobatan secara sungguh-sungguh kepada Tuhan Jangan kita tidak dapat menjadi berkat bagi orang banyak hanya karena diri pribadi kita belum beres untuk menjadi berkat tidak kala pentingnya juga sifat yang harus kita miliki adalah sifat yang rendah hati seperti salah satu karakter yang dimiliki oleh Kristus, yang juga harus kita usahakan untuk mencapai karakter tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://e-learning.staidk.ac.id/staidk/ https://jurnal.staidutabangsa.ac.id/harian/ https://spmi.stikesmaharani.web.id/sarana/ https://jurnal.sttkhatulistiwa.ac.id/documents/ https://siakad.sttikatbatam.ac.id/daftarkan/ https://ejournal.iaialghurabaa.ac.id/prediksi/ https://perpus.sttsalatiga.ac.id/mylib/ https://upprl.ac.id/alamat/ https://cahayatasbih.or.id/angka/ https://smpn6luwuk.sch.id/perpustakaan/pendekatan/ https://lpm.stikesmaharani.web.id/lembaga/